'Hidung Sapi seperti Sidik Jari Manusia': Teknologi AI Bisa Dipakai untuk Atasi Pencurian Ternak
Pricewaterhouse Coopers memperkirakan rata-rata 31.000 ternak dicuri per tahun di seluruh Australia senilai rata-rata A$50 juta.
Tetapi kejahatan seperti ini bisa menjadi kasus yang rumit karena sulit untuk menentukan dengan tepat kapan kejahatan itu terjadi, mengingat hewan sering kali tidak dikumpulkan menjadi satu selama berbulan-bulan.
Petani sering tidak melaporkan pencurian semacam ini karena mereka tidak yakin pencuri akan tertangkap, kata Polisi O'Bree.
Dr Kyle Mulrooney, salah satu direktur Pusat Kriminologi Pedesaan di University of New England (UNE), menyadari keengganan tersebut. Ini terlepas dari tingginya prevalensi kejahatan di sektor pertanian.
Selama dua dekade terakhir, pusat tersebut telah meneliti kejahatan yang menargetkan properti pedesaan.
Mereka menemukan bahwa sekitar 80 persen petani NSW yang disurvei menegaskan bahwa mereka telah menjadi korban kejahatan pertanian.
Dan 40 persen melaporkan bahwa ternak mereka dicuri dari properti mereka.
"Para petani sangat sadar akan lingkungan tempat mereka beroperasi. Mereka memahami keterbatasan polisi," kata Dr Mulrooney.
Pencurian hewan ternak, seperti sapi atau domba, di Australia terancam hukuman penjara hingga maksimal 14 tahun
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat