'Hidung Sapi seperti Sidik Jari Manusia': Teknologi AI Bisa Dipakai untuk Atasi Pencurian Ternak

'Hidung Sapi seperti Sidik Jari Manusia': Teknologi AI Bisa Dipakai untuk Atasi Pencurian Ternak
Dr Kyle Mulrooney mengatakan pencurian ternak merugikan petani Australia sekitar A$50 juta per tahun. (Supplied: UNE )

"Mereka mungkin tidak terlalu sering memeriksa stok mereka, misalnya, jadi mereka harus memberikan informasi yang cukup luas kepada polisi kapan peristiwa pencurian ini [mungkin] terjadi."

Facebook untuk sapi

Teknologi baru dapat membantu memecahkan atau mencegah jenis kejahatan ini di masa depan, kata Dr Mulrooney.

Baru-baru ini universitas bereksperimen dengan tag telinga hewan dengan pelacak GPS.

Tag ini memiliki sejumlah fungsi: yang pertama mengumpulkan data akselerometer, yang melacak pergerakan hewan. Fungsi lainnya adalah menyediakan data lokasi, menggunakan satelit orbit rendah.

"Misalnya, jika pelaku sedang menggembalakan ternak, Anda akan mendapat notifikasi tentang aktivitas pergerakan tinggi yang seharusnya mendorong petani untuk bertindak dan memanggil polisi," kata Dr Mulrooney.

"[Fungsi] lainnya adalah Anda dapat menetapkan batas di lahan Anda. Jadi jika ternak melanggar batas itu, apakah karena tersesat atau benar-benar dicuri orang, Anda akan mendapat peringatan yang memberi tahu bahwa ternak Anda telah melewati batas lahan."

Dia mengatakan polisi dapat menggunakan data GPS itu untuk segera melacak hewan.

Karena suksesnya uji coba sejauh ini, Ceres Tag, perusahaan di balik alat tersebut, telah merambah pasar internasional.

Pencurian hewan ternak, seperti sapi atau domba, di Australia terancam hukuman penjara hingga maksimal 14 tahun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News