Hidup Bertahun-tahun, Baru Sekarang Masalah Garam Betul-betul Hancur

Hidup Bertahun-tahun, Baru Sekarang Masalah Garam Betul-betul Hancur
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengaku heran karena Indonesia yang dikenal memiliki garis pantai terpanjang di dunia justru mengalami kelangkaan garam. Politikus Partai Demokrat itu pun mendesak Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersungguh-sungguh dalam mengatasi masalah kelangkaan garam yang melanda Indonesia.

Menurut Agus, sekarang ini banyak pabrik garam yang tutup karena  pemerintah tidak mempunyai kebijakan yang berpihak pada industri garam. "Dalam persoalan garam itu pemerintah harus serius," tegasnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8).

Wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menambahkan, persoalan garam sekarang sudah sangat serius. "Ibaratnya bukan lampu kuning lagi, tapi sudah lampu merah soal garam ini," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah memang bisa saja mengimpor garam untuk mengatasi kelangkaan. Namun, impor seharusnya bukan menjadi solusi.

“Kebiasaan  seperti ini harus dihilangkan. Masa setiap krisis ditanggulangi dengan impor?” katanya.

Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat itu  menilai impor garam menandakan menteri-menteri terkait tidak punya kemampuan mengatasi persoalan garam.

“Aduh, betul-betul kemampuan yang tidak dimiliki menteri terkait. Habis, impor, habis, impor," sindirnya.

Karena itu, Agus mendesak menteri dan BUMN harus betul-betul memberdayakan dan memperkuat PT Garam. "Presiden harus memberikan peringatan keras kepada Menteri BUMN untuk PT Garam ini," katanya.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengaku heran karena Indonesia yang dikenal memiliki garis pantai terpanjang di dunia justru mengalami kelangkaan garam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News