Hidup Dalam Ketakutan di Kota Kelahiran Virus Corona

Hidup Dalam Ketakutan di Kota Kelahiran Virus Corona
Pelajar asal Papua Nugini, Ancilla Delai mengaku khawatir dengan penularan penyakit karena jumlah penduduk yang banyak di Wuhan. (Foto: Koleksi pribadi, Ancilla Delai)

Bruce sedang berada di kawasan Yichang untuk mengunjungi kakeknya dan ia tidak dapat pulang ke Beijing karena tak ada transportasi.

Hidup Dalam Ketakutan di Kota Kelahiran Virus Corona Photo: Jalanan yang sepi setelah warga diminta untuk tidak meninggalkan kota Wuhan. (Foto: Ancilla Delai)

 

'Seperti di film Resident Evil'

Para pekerja dan pelajar internasional yang sedang berada di Wuhan kini hanya menggandalkan informasi dari perwakilan negara masing-masing,

Sejauh ini mereka hanya diperingatkan untuk tidak meninggalkan rumah.

Ancilla Delai adalah salah satu siswa dari Papua Nugini yang mengatakan situasi di Wuhan sangatlah menegangkan, terutama setelah larangan meninggalkan kota diberlakukan.

Hidup Dalam Ketakutan di Kota Kelahiran Virus Corona Photo: Warga Papua Nugini, Ancilla Delai mengatakan ia khawatir penularan penyakit karena banyaknya penduduk di Wuhan. (Foto: Ancilla Delai)

 

"Jalanan kosong, tidak ada orang. Mereka semua tinggal di rumah seperti yang disarankan," katanya.

"Saya khawatir karena virus ini bisa ditularkan dari orang ke orang. Sedangkan Wuhan sendiri adalah kota dengan populasi besar."

Emoriz Cong adalah warga China yang baru datang ke kota Wuhan tiga hari lalu untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News