Hikmahbudhi: Polri di Era Jenderal Sigit Makin Humanis

Wiryawan menyebut penanganan dugaan penistaan agama dalam promosi minuman beralkohol di kafe Holywings sangat cepat dan sudah ada yang ditetapkan menjadi tersangka.
Sebaliknya, kata dia, kasus meme stupa terkesan berjalan lambat.
Dia menduga lambannya penanganan kasus meme stupa tersebut karena tekanan publik lebih sedikit dibanding kasus Holywings.
"Itu yang kami soroti. Terkesan ada perbedaan penanganan dalam kasus Holywings dan meme stupa candi Borobudur. Padahal, persoalannya mirip, soal agama,” ujar Wiryawan.
Menurut Wiryawan, penangann kasus meme stupa dan Holywings terkesan berbeda. Dalam kasus Holywings, penangannya cepat dan dalam beberapa hari sudah ditetapkan tersangka.
“Proses penegakan hukum jangan karena tekanan publik. Polisi tidak perlu takut menindak kalau sudah ada bukti kuat terjadinya pelanggaran,” tegas Wiryawan.(fri/jpnn)
Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) memandang Polri saat ini kian humanis khususnya dalam mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH
- RKUHAP Tak Akan Menjadikan Kepolisian & Kejaksaan Tumpang Tindih Tangani Perkara