Hinca Minta Wakapolri Menjelaskan Alasan Pengurangan Sanksi Demosi Kombes Rizal

jpnn.com, JAKARTA - Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono diminta menjelaskan alasan pengurangan sanksi demosi Kombes Rizal Irawan yang terlbat kasus dugaan pemerasan terhadap pengusaha Tony Sutrisno.
Konon Kombes Rizal dijatuhi sanksi demosi selama lima tahun. Namun, hukuman disiplin itu dipangkas menjadi satu tahun setelah pelanggar mengajukan banding.
"Wakapolri harus menjelaskan kepada publik apa alasannya," kata Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan di Jakarta, Senin (26/12).
Hinca menilai kepolisian belakangan menjadi sorotan publik terkait masalah integritas personelnya.
"Ada problem besar dalam internal Polri, dan itu berkaitan dengan integritas personel," lanjutnya.
Legislator Fraksi Demoktat itu berharap masalah di internal Polri bisa diselesaikan agar tidak berlarut-larut.
Dia mengatakan pengurangan sanksi demosi Kombes Rizal dinilai tidak adil dan bertentangan dengan etika kepolisian.
"Sekalipun ada mekanisme banding kepada Wakapolri, karena persoalan integritas ini menyangkut bukan satu orang dua orang, tentu ini tidak adil dan melanggar etika itu sendiri," tuturnya.
Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan minta wakapolri dan propam menjelaskan soal pengurangan sanksi demosi Kombes Rizal Irawan terkait pemerasan.
- Transaksi Judi Online Fantastis, Sahroni Minta Polri, PPATK hingga Kominfo Gerak Cepat
- Respons Sanggam Hutapea Setelah Unesco Beri Kartu Kuning untuk Kaldera Toba, Simak
- Lihat UMKM Terpuruk, DPR Dukung Menteri Bahlil Tolak Izin E-Commerce TikTok
- Dukung Pengusutan Korupsi Dana Sawit di BPDPKS, Sahroni: Kejagung Harus Jeli
- Anggota DPR RI Ingatkan Soal Campur Tangan Asing di Pemilu 2024
- Soroti Pengusutan Kematian Pengawal Kapolda Kaltara, Sahroni: Nama Baik Polri Jadi Taruhan