Hindari Kereta Loncat ke Sungai, Tewas

Hindari Kereta Loncat ke Sungai, Tewas
Hindari Kereta Loncat ke Sungai, Tewas
Tak disangka, pada saat Fahri berada di tengah-tengah jembatan, dari dua arah berbeda muncul kereta api secara bersamaan. Kereta yang satu menuju Jakarta dari arah Bandung, dan begitu pun sebaliknya kereta yang satunya lagi.

Diduga gugup atau takut dengan guncangan rel kereta, ditambah kedatangan kedua kereta tersebut secara tiba-tiba dan dengan kecepatan cukup tinggi, Fahrul nekat meloncat ke sungai yang ada di bawah jembatan rel tersebut. "Mungkin karena takut, anak itu (Fahrul, Red) memilih loncat ke sungai," terang Rahmat (42) seorang warga setempat yang sempat melihat peristiwa itu.

Diperkirakan saat meloncat dari jembatan itu dan mendarat di dasar sungai yang licin dan berbatu, kaki Fahrul langsung patah disusul kepalanya yang membentur dasar sungai dengan sangat keras. Akibatnya kepala siwa SD Mandiri itu langsung pecah. Fahrul pun meninggal seketika. Mengetahui Fahrul meninggal dengan cara tragis, seluruh anggota keluarga Fahrul pun terlihat syok seolah tak percaya.

Menurut Uwak (kakak ayah) korban, Nenden (37), musibah yang menimpa Fahrul terjadi saat dia hendak berolahraga. "Dia biasanya olahraga di Brigif tiap hari Minggu. Tapi entah kenapa  tadi (kemarin, Red) pagi dia pergi jam setengah enam bareng teman-temannya, katanya mau ke Brigif olahraga," terang Nenden kepada wartawan di Kampung Ciputri, Cimindi.

BANDUNG - Malang nian nasib Fahrul Rivan Mutaqin. Bermaksud menghindar dari kereta api karena takut dan gugup, bocah berusia 10 tahun itu malah meregang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News