Hipertensi Menyebabkan Ini Pada Jantung

Hipertensi Menyebabkan Ini Pada Jantung
Ilustrasi logo alat pengukur tekanan darah otomatis. Foto: Antara

" Namun kondisi jantung menjadi lebih sulit bekerja sehingga pada akhirnya jatuh ke kondisi gagal jantung," jelas Ario.

Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila memiliki tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg.

Sebelum berkembang menjadi gagal jantung, penderita hipertensi bisa mengelola kondisinya agar tekanan darahnya sesuai target.

Caranya, dengan mengatur pola hidup dengan membatasi konsumsi garam, perubahan pola makan, penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal.

Kemudian olahraga teratur, berhenti merokok, kepatuhan dalam menjalani pengobatan, pengukuran tekanan darah secara benar dan berkala.

Selain itu, sesuai dengan konsensus penatalaksanaan hipertensi, dokter akan merekomendasikan pemakaian obat pengendali darah tinggi secara kombinasi sejak awal pengobatan untuk mencapai tekanan darah sesuai target.

Terkait obat, Medical Affairs Divisi Pharmaceuticals Bayer Indonesia, Dr. Gunawan Purdianto, mengatakan, perusahaannya melalui teknologi Osmotic-controlled release oral delivery system (OROS) pada obat anti hipertensi kami, Nifedipine OROS, memungkinkan obat bertahan di dalam tubuh selama 24 jam dan menjaga tekanan darah tetap normal sepanjang hari.

Inovasi ini diklaim menghasilkan profil keamanan obat yang lebih baik, konsentrasi obat yang lebih stabil dan berkurangnya frekuensi pemberian dosis.

Hipertensi menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan beban kerja jantung bertambah berat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News