Hoki Donuts, Potret Sukses Program Kewirausahaan Sosial

Hoki Donuts, Potret Sukses Program Kewirausahaan Sosial
Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) Kementerian Sosial (Kemensos) RI memberdayakan PKM PKH yang telah tergraduasi. Foto: Kemensos.

Misalnya dengan memastikan tercapainya indikator kinerja meliputi literasi keuangan seperti pembukuan dan membangun kesadaran menabung,  modal sosial, termasuk di dalamnya membangun interaksi yang baik dengan pelanggan dan pemanfaatan media sosial, serta manajemen aset dan pemasaran. 

ProKUS dinilai efektif dan bermanfaat dengan adanya kontrol terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat oleh peserta. Hal ini dmaksudkan agar terbentuk komitmen peserta dalam merencanakan dan menjalankan usaha.

“Harus ada semacam kontrak sosial agar peserta tidak mundur di tengah-tengah tanpa alasan yang jelas. Sebaiknya, proses seleksi dan kriteria di awal harus jelas. Secara umum, semuanya sudah bagus, “ tambah David.

Dukungan Keluarga

Usaha Nurasiyah tidak lepas dari dukungan keluarga. Sang suami, Raisan (53) turut membantu dalam proses produksi serta memastikan kualitas produk.

Bahkan tidak jarang ia turut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah saat sang istri mendapatkan banyak pesanan.

“Saya sebagai kepala keluarga, apa pun kegiatan istri selalu saya dukung terutama saat ada pelatihan. Selagi ilmu itu perlu buat kita, silakan dipelajari. Hanya tekad yang kita kuatkan. Jangan mengeluh dengan keadaan tetapi bagaimana mengatasi keadaan itu. Jangan putus asa,” ujarnya sembari merangkul pundak sang istri.

Kedua putra Raisan dan Nurasiyah, Zaid dan Rizki, yang pernah mengenyam bangku SMK juga turut andil dalam pembuatan desain produk.

Inilah potret sukses program kewirausahaan sosial. Kini sudah terjun ke dunia bisnis dan mandiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News