Honorer Tua itu Lirih Ucapkan Takbir, Menangis, Lantas Dipeluk Rekan-rekannya

Honorer Tua itu Lirih Ucapkan Takbir, Menangis, Lantas Dipeluk Rekan-rekannya
Ama (47), tak kuasa menahan tangis saat diminta berorasi di depan ribuan honorer di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (26/2). Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

Pada tahun 2007, ia dipindahtugaskan ke Puskesmas Gebang yang cukup dekat wilayah perkotaan. Barulah, ia mengalami sedikit kenaikan gaji menjadi Rp 850 ribu.

"Dulu kami jalan kaki 18 km kalau kerja. Mau cicil motor, gaji enggak cukup. Untung saya dikasih tahu teman soal tes ini, makanya, saya ikut. Tapi ternyata tak lolos. Saya harus apa lagi sekarang. Umur saya sudah segini, apa bisa tes lagi," keluhnya.

Ama menyatakan ia sudah tak punya banyak tuntutan lagi. Ia hanya berharap pemerintah mengangkatnya menjadi PNS, bersama teman-temannya yang lain. (flo/jpnn)

 


SEORANG honorer asal Cirebon, Ama (47), tak kuasa menahan tangis saat diminta berorasi di depan ribuan honorer di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News