Horas, Jangan Lewatkan Andaliman saat Karnaval Pesona Danau Toba

Horas, Jangan Lewatkan Andaliman saat Karnaval Pesona Danau Toba
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN.Com

Andaliman meninggalkan jejak rasa getir, kelu atau kebal di lidah. “Saya pribadi tidak merasakannya walau dalam sehari saya menyantap beberapa masakan dengan sambal atau bumbu andaliman. Mungkin kekuatan cerita bumbu yang membuat penasaran ini lebih kuat dari rasa kelu yang menyengat setiap lidah itu,” katanya.

Vita menambahkan, andaliman adalah rumpun jeruk-jerukan mengandung vitamin C dan E alami yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh. “Dia juga mengandung senyawa minyak atsiri dan alkaloid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan anti mikroba,” jelas penggemar motor gede ini.

Vita pun menyebut andaliman sudah memenuhi prinsip gastronomi. Yakni kebiasaan makan makanan yang baik dengan mengandalkan kearifan lokalnya.

“Perjalanan jelajah rasa saya ke Toba beberapa waktu lalu sangat berkesan karena bukan hanya memenuhi emosi lidah, tetapi juga menambah pengalaman kuliner dengan menggali kekuatan bumbu khas daerah itu,” jelasnya.

Andaliman bisa ditemui di pasar traditional dalam keadaan utuh atau sudah dalam bentuk bumbu halus siap olah. Istilah asingnya dalam bentuk pasta.

Padan katanya adalah intir-intir. Begitu besarnya peranan bumbu khas ini dalam  masakan Medan dan Toba seperti arsik, nanimura, mie gomak. Aroma jeruk yang kuat mampu menghilangkan bau amis ikan, bahkan mentah sekalipun.

Di Asia Timur dan Selatan bumbu ini populer, tetapi tidak begitu di Sumatera Utara. Terutama di kalangan muda, yang kebiasaan masak masakan lokal kurang dilestarikan.

“Inilah tantangan kita melestarikan gastronomi Indonesia melalui warisan kuliner. Itulah concern kami, melestarikan tradisi kuliner yang sudah lama mengakar di lokal,” jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News