Hubungan Harmonis Indonesia dan Korsel Diharapkan Bisa Mewujudkan Open Skies Agreement
Perbandingannya dengan negara-negara seperti Vietnam, yang telah menjalin OSA dengan Korea, menunjukkan adanya lebih dari 300 penerbangan antara Korea dan 10 kota di Vietnam.
Negara-negara seperti Filipina dan Thailand memiliki lebih dari 200 penerbangan setiap minggu menuju 4 hingga 6 kota, sementara Singapura juga memiliki lebih dari 100 penerbangan per minggu menuju Korea.
Ironisnya, di antara negara-negara ASEAN, Indonesia memiliki wilayah terluas, populasi terbesar, ditambah dengan hubungan yang sangat erat dengan Korea, tetapi belum menjalin OSA.
Pertama, sistem OSA bisa mendukung perkembangan ekonomi dan daerah di Indonesia.
Selain Bali, Indonesia memiliki destinasi wisata yang indah seperti Yogyakarta, Gili Trawangan Lombok, Belitung, Manado, Batam, dan lain-lain.
Daerah-daerah ini telah diperkenalkan kepada masyarakat Korea melalui acara televisi, dan banyak warga Korea tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Namun, pelaksanaannya menjadi sulit karena tidak adanya penerbangan langsung dari Korea.
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana pembangunan 10 destinasi baru, dikenal sebagai '10 Bali Baru', untuk mencapai kemakmuran berkelanjutan dan pemerataan pembangunan di Indonesia.
Pemerintah Korea Selatan berharap bisa mewujudkan perjanjian ruang udara terbuka dengan Indonesia
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- BP2MI Minta Pekerja Migran Indonesia Bekerja Baik di Negara Penempatan
- Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR