Hybrid Bank Jadi Strategi BRI di Era Digitalisasi

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bakal merealisasikan salah satu aspirasi besarnya pada 2025, yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya mengusung konsep hybrid bank agar mampu melayani seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok negeri di era transformasi digital.
Perseoran juga berupaya keras mengajarkan masyarakat untuk masuk ke dalam ekosistem keuangan dengan tidak membeda-bedakan.
BRI tidak ekslusif hanya melayani masyarakat yang bisa disentuh dengan digital saja, tetapi juga yang belum melek digital pun harus dapat dilayani.
“Oleh karena itu strategi hybrid bank yang paling tepat bagi BRI. Tidak melulu digital, tetapi tidak juga melulu konvensional," ungkap Sunarso dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/8).
Menurutnya, jika nanti masyarakat bertransformasi menjadi masyarakat digital, maka perseroan akan siapkan dengan digital banking.
"Masyarakat sekarang masih ada yang harus dilayani secara manual, bahkan secara didatangi ke kampung-kampungnya, di desa-desa, membutuhkan kehadiran BRI, kami hadir di sana,” ujar Sunarso.
Berdasarkan Laporan Keuangan BRI hingga akhir Kuartal II 2022, kontribusi transaksi melalui outlet konvensional kantor hanya 1,9 persen dibanding total transaksi.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bakal merealisasikan salah satu aspirasi besarnya pada 2025, yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion.
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik
- ZCorner Dorong UMKM Halal dan Pemberdayaan Mustahik
- Sumur Minyak Rakyat Kecil Bakal Dibuat Regulasinya
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM