IA ITB Berkomitmen Mewujudkan Jakarta Sebagai Smart City

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Daerah Ikatan Alumni ITB Jakarta (IA ITB Jakarta) Periode 2022-2026 resmi dikukuhkan pada Jumat, di Jakarta Selatan.
Surat Keputusan Pengukuhan Pengurus Daerah dibacakan langsung oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB (PP IA ITB), Gembong Primadjaya.
Gembong secara simbolis menyerahkan pataka IA ITB Jakarta kepada Ketua IA ITB Jakarta Periode 2022/2026, Damoza Nirwan.
Acara dihadiri sejumlah tokoh alumni, di antaranya Wakil Gubernur Achmad Riza Patria, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta Benni Aguscandra, CEO Paragon Technology Salman Subakat dan Direktur Niaga & Properti PT Jakarta Infrastruktur Propertindo Ivan C. Permana.
Acara didukung oleh ParagonCorp, Biofarma, Hyundai Gowa, dan Pashouses.id.
Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Dewan Penasihat IA ITB Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan kehadiran IA ITB dinanti-nantikan untuk berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta, baik dalam hal teknologi maupun pendidikan.
"Temanya terus melakukan pembenahan Kota Jakarta sebagai smart city untuk big data. Kehadiran teman-teman dengan diskusi ini melengkapkan program Kota Jakarta yang ingin menjadi kota modern dan maju," ucap dia dalam siaran pers, Minggu.
Ketua PP IA ITB, Gembong Primadjaya berharap momentum Pj. Gubernur DKI Jakarta yang baru dapat menjadi peluang IA ITB berkontribusi di tengah masyarakat Jakarta terutama pascapandemi Covid-19.
Ketua IA ITB Jakarta Damoza Nirwan menyampaikan bahwa kontribusi IA ITB kepada masyarakat Jakarta harus diwujudkan secara nyata dan dapat dirasakan manfaatnya.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta
- 20 Pelaku Tawuran di Jalan Otista Raya Jaktim Ditangkap Polisi
- B2W Kritik Acara Gowes Bareng Pramono Anung, Singgung soal Rute Berbahaya