IBA & YPBDK Harap Indonesia jadi Tuan Rumah Konferensi Perdamaian Internasional 2026
"Batam dipertimbangkan sebagai lokasi konferensi pada 2026 karena strategis dan dekat dengan Singapura. Keputusan akhir akan diumumkan setelah pertemuan tersebut," ungkap dia.
Shan Shan menambahkan pihaknya akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengenalkan rencana pembangunan pusat konvensi dan pameran 38 provinsi di Galang Batang, 30 kilometer dari Pulau Bintan.
Sebelas kabupaten dan kota telah menandatangani perjanjian kerja sama, dan lebih dari 50 kabupaten dan kota telah menyatakan kesediaan untuk bergabung dalam proyek tersebut.
Menurutnya, biaya pembangunan pusat konvensi dan pameran 38 provinsi akan didukung oleh promosi taman kehidupan ramah lingkungan senilai 3 miliar Dolar Singapura. Pusat konvensi dan pameran ini akan memiliki luas sekitar 8 hektar, dengan setiap dua provinsi bersama-sama membangun ruang pameran seluas 0,5 hektar.
Shan Shan yakin seluruh provinsi di Indonesia, dapat menampilkan sumber daya, prestasi politik, kebudayaan atau karakteristik lokal masing-masing provinsi, serta kabupaten dan kota, di area pameran ini.
Area tersebut akan membawa Indonesia menuju konsep dan pengelolaan ESG yang berkelanjutan, serta memperkenalkan investasi asing dan sumber pendanaan di seluruh pasar Indonesia.
“Dengan konferensi tahunan WFB yang mengundang anggota dari 40 negara, pembangunan pusat pameran 38 provinsi di Bintan dapat diperkenalkan sebagai pusat pertukaran bisnis, budaya, dan pendidikan bagi Indonesia dan negara-negara lainnya di masa depan," jelas Shan Shan.(mcr10/jpnn)
IBA dan YPBDK akan memperjuangkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah konferensi perdamaian internasional 2026.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Didimax Kembali Literasi Masyarakat soal Investasi di Pasar Emas dan Forex
- Indonesia-Tiongkok Perdalam Kerja Sama Bidang Investasi dan Ketenagakerjaan
- Perkuat Sinergi Antarinstansi, Bea Cukai Berikan Edukasi Kepabeanan di 2 Wilayah Ini
- Peran Mandiri Agen Diperkuat untuk Memperluas Inklusi Keuangan
- Impor-Ekspor Indonesia-Israel Masih Ada, Banyak Pihak Meragukan Boikot Produk
- Triwulan I 2024: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,06 Persen, Jumlah Penduduk Bekerja juga Naik