Ibas: People Power 22 Mei 2019 Bukan Keinginan Rakyat

Ibas: People Power 22 Mei 2019 Bukan Keinginan Rakyat
Amien Rais. Foto: dok/JPNN.com

“Tidak elok jika elite terus-terusan membuat gaduh dan jadi provokator. Jangan korbankan rakyatmu, jangan memecah belah sesama anak bangsa. Doktrin kita sudah jelas yaitu persatuan Indonesia,” tuturnya.

Ibas menambahkan, reaksi itu sengaja diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak puas karena calon presiden yang mereka usung kemungkinan bakal tumbang saat diumumkan 22 Mei nanti oleh KPU. “Rakyat yang mana yang diwakili? Unsur keadilannya tidak ada, kemanfaatannya sangat jauh,” ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan pengamat intelijen Stanislaus Riyanta menegaskan bahwa gerakan kedaulatan rakyat itu bentuk provokasi elite di kubu yang kalah dalam Pemilu 2019 dan tidak siap menerima kekalahan. “Mereka ingin menggunakan kelompok tertentu yang mengatasnamakan rakyat untuk mencoba menekan penyelenggara pemilu,” ucap Stanislaus.

Ironisnya, kata Stanislaus, di saat kelompok tersebut disuruh beraksi justru elite dari kelompoknya malah terdeteksi pergi ke luar negeri. “Jangan sampai masyarakat menjadi korban ketidakdewasaan elite yang tidak siap berdemokrasi,” kata Stanislaus.

Sementara politikus senior Ruhut Sitompul menyatakan bahasa apa pun yang digunakan, entah itu people power atau gerakan kedaulatan rakyat, lagi-lagi buntut dan otaknya sama saja. “Pakaia bahasa apa pun itu buntut dan otaknya itu mereka-mereka lagi,” sebut Ruhut.

“Istilahnya layu sebelum berkembang. Saya yakin Amien bakal diperiksa, Permadi juga bakal diperiksa,” tutur Ruhut.

Dia pun menyindir agar elite politik ingat umur jangan jadi provokator mengorbankan rakyat. “Tolong kita sudah berumur. Nanti yang rugi adalah rakyat dan jadi korban elite. Ingat, mulutmu harimaumu,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Forum 22 Mei Harus Dikawal

Pengamat intelijen menilai gerakan kedaulatan rakyat hanya bentuk provokasi elite di kubu yang kalah dalam Pemilu 2019.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News