Ibu Hamil di India Membuat Rekaman Ini, Sembilan Hari sebelum Meninggal karena COVID-19

"Sekarang dengan varian India, bagaimana keadaannya? Kita tidak tahu. Bahkan pakar di India juga tidak tahu."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan minggu ini bahwa varian India sekarang menjadi 'varian yang mengkhawatirkan secara global' karena sudah ditemukan di 44 negara.
Pembakaran jenazah di tempat terbuka terus dilakukan setelah banyak krematorium kewalahan menangani korban COVID-19 dan minggu ini jenazah manusia dilarungkan begitu saja di Sungai Gangga.
Namun pemerintah pusat India sejauh ini menolak untuk menerapkan lockdown nasional, dan menyerahkan kepada negara bagian untuk menerapkan pembatasan sendiri-sendiri.
Salah satu lembaga medis berpengaruh di India, Dewan Penelitian Medis mengatakan bahwa di kawasan dimana angka positif di atas 10 persen maka harus dilakukan lockdown sekurangnya enam sampai delapan minggu.
Namun kebanyakan negara bagian hanya memperpanjang lockdown selama satu atau dua minggu saja.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.
Seorang perempuan India berusia 34 tahun yang hamil tujuh bulan dan positif COVID-19 memohon agar pandemi ditangani dengan serius
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- 4 Suplemen yang Cocok Dikonsumsi Ibu Hamil
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS