Ibu Kota Sudah Tidak Kuat, Pemerintah Pusat Didesak Tetapkan Darurat COVID-19

Ibu Kota Sudah Tidak Kuat, Pemerintah Pusat Didesak Tetapkan Darurat COVID-19
Pemerintah Tokyo Metropolitan dan pemerintah prefektur lainnya telah melonggarkan pembatasan di sekolah, restoran, museum. Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Th

jpnn.com, TOKYO - Pemerintah Kota Tokyo akan meminta pemerintah pusat mendeklarasikan status darurat menyusul kembali melonjaknya jumlah kasus COVID-19.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike, akan membuat permintaan tersebut dengan Menter Ekonomi Yasutoshi Nishimura, yang mengkoordinasikan pemerintah untuk memerangi pandemi, demikian menurut laporan surat kabar Nikkei, mengutip sejumlah sumber.

Tidak ada jawaban atas panggilan yang dibuat oleh Reuters ke kantor gubernur.

Prefecture Saitama, yang berada di utara Tokyo, akan membuat permintaan serupa ke pemerintah pusat pada Sabtu, menurut stasiun siaran nasional NHK.

Perdana Mentri Yoshihide Suga telah menolak seruan untuk mengembalikan status darurat nasional, yang sempat ditetapkan pada April pada gelombang pandemi lebih awal.

Pihak Jepang bergantung pada penutupan bisnis dan pembatasan perjalanan secara sukarela, alih-alih kebijakan pembatasan (lockdown) yang ketat seperti yang terlihat di sebagian wilayah Eropa dan Amerika Serikat.

Tokyo meningkatkan level siaga hingga tingkat tertinggi pada 17 Desember dan telah meminta restoran dan bisnis-bisnis lain untuk tutup pada pukul 10 malam.

Infeksi COVID-19 baru di Tokyo mencapai angka rekor 1.337 pada 31 Desember dan pada Jumat mencapai 738. Rekor nasional juga tercatat pada 31 Desember dengan jumlah kasus baru sebanyak 4.520. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Pemerintah ibu kota sudah tidak sanggup lagi menangani wabah COVID-19, pusat diharapkan segera bertindak


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News