IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional

Data perdagangan menunjukkan kompleksitas situasi ini. Amerika Serikat mendominasi 29 persen ekspor TIK Indonesia, sementara China menguasai 65 persen impor TIK.
"Jangan sampai perundingan ini menjadi preseden berbahaya dimana Indonesia dianggap mudah menyerah pada tekanan tarif," tambah Yayang.
IDCI menekankan pentingnya peta jalan industrialisasi teknologi yang kuat.
"Setiap langkah diplomasi ekonomi harus dikawal dengan rencana yang terukur agar Indonesia benar-benar menjadi kekuatan digital baru di Asia," tutup Yayang.
Lembaga ini berharap kebijakan relaksasi TKDN tidak mengorbankan visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju berbasis inovasi dan teknologi. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
IDCI menilai kebijakan ini sebagai respons strategis pemerintah dalam menghadapi ketegangan perdagangan global.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Auto Shanghai 2025 Perang Inovasi Mobil Terbang, Indonesia Masih Ribut Soal TKDN
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS