Ide Kepala BKN Guru Tidak Perlu PNS Dianggap Tepat, Ini Alasannya

Ide Kepala BKN Guru Tidak Perlu PNS Dianggap Tepat, Ini Alasannya
Para guru mengikuti upacara. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

"Guru-guru PNS di sekolah-sekolah tersebut banyak nganggurnya karena kompetensinya kurang.Yang produktif justru guru-guru muda rekrutan kepala sekolah yang bukan PNS (honorer, red)," imbuhnya.

Cara ini menurut Indra, satu sisi hasilnya baik tapi di sisi lain bebannya dobel karena PNS tetap digaji. Sedangkan guru-guru honorer digaji orang tua siswa melalui sumbangan komite.

“Nah, wacana BKN ini saya rasa satu hal yang positif mumpung banyak guru PNS yang akan pensiun. FKIP juga penuh dengan mahasiswa keguruan, jadi tinggal disinkronkan saja supaya rekrutan baru tidak perlu PNS asal penghasilannya layak," pungkasnya.

Pernyataan Indra menanggapi Kepala BKN Bima Wibisana yang mengatakan, perilaku guru dan bidan yang sering meminta pindah tugas begitu diangkat CPNS membuat penyebaran dua formasi jabatan tersebut tidak merata.

Saat baru diangkat ngakunya siap mengabdi di daerah, begitu jadi PNS hanya setahun sudah minta pindah.

Akibatnya, banyak daerah yang kekurangan, dan tidak sedikit pula kelebihan guru maupun bidan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Bima Haria Wibisana mewacanakan agar guru dan bidan masuk dalam lingkup Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

"Daripada diangkat PNS, mereka bisa minta pindah. Banyak loh yang tidak memegang komitmennya sehingga daerah yang ditinggalkan kekurangan tenaga guru dan bidan," kata Bima saat dihubungi JPNN, Rabu (19/7).

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengusulkan agar guru dan bidan tidak perlu berstatus PNS tapi cukup Pegawai Pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News