Iduladha Beda, Pemerintah 5 Oktober, Muhammadiyah 4 Oktober
Nasaruddin menjelaskan, dampak perbedaan penetapan Iduladha yang berpotensi menimbulkan polemik adalah penetapan yaumul Arafahatau hari jamaah haji wukuf di Padang Arafah. Pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan bahwa yaumul Arafahjatuh pada Jumat, 3 Oktober. Saat itu umat Islam yang tidak berhaji disunahkan melaksanakan puasa Arafah.
Ketika Iduladha masyarakat Indonesia merujuk pada ketetapan pemerintah, yakni 5 Oktober, puasa Arafah jatuh pada Sabtu, 4 Oktober. Saat disambungkan dengan kondisi di Arab Saudi, jamaah haji di sana pada 4 Oktober sudah menjalankan Iduladha. Dengan demikian, puasa Arafah yang umumnya dilaksanakan ketika jamaah haji menjalankan wukuf tidak lagi cocok.
Soal itu, Nasaruddin menuturkan, kondisi Saudi dan Indonesia tentu tidak bisa disamakan dalam penetapan sidang isbat. Dia menjelaskan, Indonesia sudah tergabung dalam komunitas Majelis Agama Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia (MABIM).
Dalam komunitas itu, disepakati bahwa penetapan bulan baru dalam kalender Islam merujuk pada sistem imkanur rukyah. Dalam sistem tersebut, bulan dikatakan sudah berganti jika posisi hilal minimal 2 derajat di atas ufuk. Sementara itu, kondisi tadi malam, posisi hilal masih sekitar 0,63 derajat di atas ufuk.
Karena saat pengamatan kemarin, 24 September, posisi hilal tidak sampai 2 derajat di atas ufuk, diambil kebijakan istikmal. Yaitu, menggenapkan jumlah hari dalam bulan Zulkaidah menjadi 30. Dengan demikian, 1 Zulhijah baru jatuh pada Jumat, 26 September. Artinya, Iduladha (10 Zulhijah) jatuh pada 5 Oktober.
Ketua PP Muhammadiyah Yanuhar Ilyas mengatakan, pemerintah bersama ormas lain sepakat akan mencari titik temu untuk menyamakan kriteria penetapan hari-hari besar Islam. ’’Sekarang memang masih ada perbedaan kriterianya,’’ ujar dia.
Muhammadiyah dalam menentukan hari-hari besar Islam merujuk pada sistem wujudul hilal. Sistem itu dilakukan dengan hisab. Intinya, bulan dalam kalender Islam sudah berganti ketika hilal sudah di atas ufuk, berapa pun derajatnya. ”Misalnya, hari ini (kemarin, Red) hilal sudah ada di atas ufuk meski 0,63 derajat,” jelas dia. Sebaliknya, pemerintah menggunakan sistem imkanur rukyah. (wan/c10/end)
JAKARTA – Pemerintah memutuskan Hari Raya Iduladha (10 Zulhijah) 1435 H jatuh pada Minggu, 5 Oktober. Keputusan tersebut diambil setelah digelar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terima Kunjungan Country Head YouTube Indonesia, Ketua MPR Bamsoet Sampaikan Hal Ini
- Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Secara Menyeluruh Harus Segera Diwujudkan
- Ketua MPR Sebut Keputusan Jenderal Agus Subiyanto soal Penyebutan OPM Sudah Tepat
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak