Iduladha Sarana Berbagi Kepedulian dalam Bingkai Kebinekaan

Iduladha Sarana Berbagi Kepedulian dalam Bingkai Kebinekaan
Ilustrasi sapi. Foto: Eka P/Radar Banjarmasin/JPNN

"Kehidupan kalau tanpa kerukunan maka seluruhnya akan sengsara. Tanpa kebersamaan kehidupan ini akan sengsara. Tanpa tolong-menolong kehidupan ini juga akan menjadi saling mengeksploitasi," imbuh Kiai Satori.

Hal-hal seperti itu, imbuh Kiai Satori, perlu disampaikan dalam berbagai cara.

Dengan begitu, akan terwujud bangsa yang kuat, saling tolong menolong, bukan bangsa yang saling merusak antarumat.

Demikian juga dengan pembagian hewan kurban yang tidak hanya untuk sesama muslim.

Hewan kurban diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ada tiga pembagiannya.

Yakni, untuk yang berkurban itu sendiri, untuk keluarganya dan untuk orang-orang yang sekelilingnya, khususnya fakir miskin.

"Saya lihat selama ini sih baik-baik saja. Demikian juga kalau di daerah-daerah, baik yang minoritas ataupun yang mayoritas. Semuanya bisa berjalan dengan baik dan saling rukun. Buktinya di tempat-tempat atau masjid-masjid yang banyak menyembelih hewan kurban telah didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Termasuk ke panti asuhan nonmuslim pun juga dikasih. Ini telah menunjukkan adanya persatuan antarumat manusia," imbuh Kiai Satori.

Dia mencontohkan di Timur Tengah yang kurbannya melimpah.

Iduladha menjadi momentum bagi umat Islam untuk berbagi kepedulian antarsesama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News