IHSG 'Terbakar', Guncangan Global Atau Cermin Kerapuhan Internal?
jpnn.com, JAKARTA - Pasar keuangan Indonesia kembali diguncang tekanan jual masif pada Selasa, 8 April 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok hingga memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt).
Meski sempat dibuka kembali, indeks tetap terjebak di zona merah dengan pelemahan signifikan.
Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengatakan banyak analis menyebut sentimen negatif dari pasar AS dan Eropa sebagai biang keladi.
Namun, Nur Hidayat menilai penurunan IHSG menjadi sebuah sinyal bahaya yang tak bisa diabaikan.
Menandakan kepanikan luar biasa di kalangan pelaku pasar uang, setelah jeda singkat untuk mendinginkan suasana, perdagangan dibuka kembali, tetapi luka belum pulih.
Indeks tetap terkapar di zona merah, mengonfirmasi bahwa tekanan jual masih sangat kuat.
"Namun, pertanyaan kritis tetap menganga: mengapa IHSG jatuh lebih dalam dibandingkan bursa saham regional seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand?" kata Nur Hidayat saat dikonfirmasi JPNN, Selasa.
Menurut Nur Hidayat, jawabannya tidak hanya terletak pada guncangan global, tetapi pada kerapuhan struktural pasar keuangan Indonesia dan sikap reaktif otoritas yang abai membangun ketahanan sistemik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok hingga memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt).
- Perluas Jangkauan Bisnis, Gotrade Buka Cabang Pertama di Surabaya
- Nilai Saham Telkom Masih di Level Rp 2.600, Analis Merespons
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- Bakal Buyback Saham Rp300 Miliar, SIG Tempuh Lewat 2 Tahap Ini
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy
- Buyback Rp 50 Miliar Erajaya Jadi Sinyal Optimisme untuk Pasar