Ikhlas dan Berlapang Dada Demi Keutuhan NKRI
Chusnul mengaku sempat dendam kesumat dengan para pelaku.
Namun, seiring berjalannya waktu, dia mengaku berusaha belajar ikhlas dan menerima takdir.
Kini, dia merasa lebih lega dan ingin menjalani hidup lebih tenang. Dia juga berharap tidak ada lagi aksi terorisme.
“Dari air kita belajar ketenangan. Dari batu kita belajar kekuatan. Dari tanah kita belajar kehidupan dari kekerasan kita belajar hidup cinta damai. Maka cukuplah jangan ada lagi teror di negara kita. Mari kita jaga keutuhan NKRI tercinta ini,” tutur Chusnul.
Hal serupa diungkapkan korban bom Kedubes Australia Iwan Setiawan.
“Menurut saya ,sebaiknya kita tidak memendam rasa dendam. Mereka (mantan napiter) juga manusia yang punya rasa salah. Mungkin waktu itu mereka khilaf. Kalau mereka minta maaf, saya maafkan. Pesan saya jangan membalas kekerasan dengan kekerasan baru, kalau mereka menebarkan api, kita harus menebarkan air,” ungkap Iwan. (jos/jpnn)
Aksi terorisme yang terjadi di Indonesia meninggalkan luka mendalam bagi para korban dan keluarga.
Redaktur & Reporter : Ragil
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan