Iklan JK-Win Paling Memikat Publik

Iklan JK-Win Paling Memikat Publik
Iklan JK-Win Paling Memikat Publik
JAKARTA-- Meteri iklan kampanye capres-cawapres yang memuat angka-angka pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), kemiskinan, dan sejenisnya, ternyata tidak begitu bermanfaat. Pakar marketing politik dari Universitas Indonesia (UI) Firmanzah menyebutkan, masyarakat awam tidak begitu tertarik dengan iklan-iklan yang materinya sangat serius seperti itu. Iklan semacam itu hanya akan ditonton kelas menengah, yang jumlahnya sangat sedikit.

"Dan kelas menengah ini saya kira banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya. Di hari H, mereka lebih tertarik liburan ke Ancol," ujar Firmanzah saat diskusi di ruang wartawan DPR,  Senayan, Jakarta, Jumat, (3/7).

Secara teori, lanjut Firmanzah, ada tiga type materi iklan kampanye, yakni berisi pemberiatahuan keberhasilan, bersifat menyerang lawan politiknya, dan iklan yang materinya humoris. Firmanzah bersama sejumlah rekannya di UI telah melakukan penelitian mengenai efektifitas ketiga type iklan tersebut. Hasilnya, iklan politik type humorislah yang paling mengundang animo publik.

Iklan yang sifatnya menyerang lawan politik, katanya, justru tidak efektif. Pasalnya, masyarakat Indonesia tidak suka hal-hal yang sifatnya konfrontatif. "Masyarakat menilai, iklan yang menyerang dipahami sebagai sesuai yang menyeramkan," ungkap Dekan Fakultas Ekonomi UI itu. Nonton tayangan iklan, katanya, sama dengan nonton acara TV lainnya. Kalau acaranya dianggap tidak menghibur, maka tidak akan ditonton.  "Karena itu, acara-acara yang bernuansa humor seperti Empat Mata dan Opera Van Java, banyak yang nonton," ujarnya.

JAKARTA-- Meteri iklan kampanye capres-cawapres yang memuat angka-angka pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, dana Bantuan Langsung Tunai (BLT),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News