Iklim Persaingan Tidak Sehat, Penurunan Tarif Interkoneksi Sebaiknya Ditunda

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menunda rencana penurunan tarif interkoneksi operator selular di Indonesia. Pasalnya, persaingan antar operator seluler baik BUMN maupun swasta dengan mayoritas investor asing, semakin tidak sehat.
"Menkominfo hendaknya menunda rencana tersebut, sehingga tidak ada potensi kerugian negara seperti yang banyak diberitakan," kata Bobby di kompleks Parlemen Jakarta, Senin (22/8).
Dalam waktu dekat Komisi I akan meminta Kemenkominfo menjelaskan rencana penurunan biaya interkoneksi dalam 18 skema. Menurutnya, pemerintah harus bisa meyakinkan para anggota komisi bahwa rencana tersebut tidak akan mengurangi pendapatan negara di kemudian hari.
Sebab, lanjut dia, BUMN Telkom berargumen bahwa rencana ini akan berpotensi menimbulkan kerugian Rp 15 triliun per tahun, dan membuat operator non Telkom enggan memperluas jaringan infrastruktur baru. Di sisi lain persaingan dengan investor asing akan menjadi tidak kompetitif.
Karena itu, politikus Partai Golkar ini meminta Kemenkominfo menunda rencana memberlakukan penurunan tarif interkoneksi pada tanggal 1 September 2016 sampai 2018. Termasuk menjelaskan soal revisi sejumlah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur masalah ini.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menunda rencana penurunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Huawei Mate XT, Ponsel Lipat Tiga Pertama di Indonesia, Sebegini Harganya