Ikut Demo, Bocah Dipukul Satpol PP

Linda: Tolong, Jangan Bawa Anak

Ikut Demo, Bocah Dipukul Satpol PP
Ikut Demo, Bocah Dipukul Satpol PP
Anggota Tim Advokasi Warga Tanah Merah, Muchtar, yang saat kejadian ada di lokasi mengaku terkejut dengan keberingasan anggota Satpol PP. Terlebih, saat menertibkan mereka tak memberi peringatan sama sekali. Bukan itu saja, para Satpol juga bertindak seperti perampok, karena makanan dan perlengkapan pendemo seperti bendera, tenda, dan alat pengeras suara dirampas. "Apa yang dilakukan Satpol PP ini sudah keterlaluan. Apalagi, setahu saya untuk membubarkan pendemo bukanlah tugas Satpol PP, melainkan tugas aparat Kepolisian," tegasnya.

Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Muhammad Ikhsan, membenarkan adanya pemukulan anak di bawah umur oleh Satpol PP DKI. Saat ini, anak korban pemukulan telah berada dalam perlindungan KPAI. Selain itu, pihak KPAI juga terus mendalami kasus ini. Sebab ada dugaan jumlah korban bukan hanya satu anak saja, melainkan ada dua anak. "Kami masih mendalami, karena ada dugaan jumlah korban ada dua orang. Namun, karena yang diketahui namanya baru satu maka kami baru berani menyebutkan satu korban dulu," tuturnya.

Ikhsan menyesalkan tindakan brutal dari Satpol PP ini. Menurutnya, hal itu menunjukan reformasi di tubuh Satpol PP tidak berhasil. Pihaknya, juga tengah bersiap melaporkan tindakan Satpol PP ini. "Kami akan melakukan tindakan hukum dengan melaporkan para pelaku," tegasnya.

Sementara itu, Kasi Operasi Satpol PP Jakarta Pusat, Bernard Pasaribu, mengakui anak buahnya telah melakukan penertiban terhadap pendemo. Namun, ia mengelak kalau pihaknya bertindak kasar dalam menertibkan. Karena, sebelumnya anak buahnya sudah memberikan peringatan agar pendemo membongkar tenda miliknya karena mengganggu ketertiban umum. "Para pendemo mendirikan tenda di trotoar yang merupakan sarana umum. Kami menertibkan karena ingin menegakan perda," tuturnya.

JAKARTA - Reformasi di tubuh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta tercoreng. Kasus Koja berdarah yang terjadi 2010 silam, tak kunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News