Ikut Tayuban, Rahmat Santoso Kagum Semangat Masyarakat Bojonegoro Melestarikan Budaya

Selain itu juga membawa seni tari Blitar go internasional dengan tampil di Brunei Darussalam belum lama ini.
"Tayub Bojonegoro punya ciri khas sendiri, baik gerakan maupun musiknya. Tentu kita akan dorong lagi, kesenian-kesenian tradiosional seperi tayub ini bisa berkembang dan membawa harum nama Bojonegoro baik di level nasional maupun internasional, " ucap Rahmat Santoso dalam keterangan resmi yang diterima JPNN hari ini.
Dia menambahkan, selain bisa membanggakan daerah Bojonegoro, kesenitan tayub atau bisa disebut tayuban itu memiliki makna mendalam yaitu menjalin kerukunan. Tayub sendiri berasal dari kata Tata dan Guyub.
"Tayub memiliki simbol yang bermakna tentang pemahaman kehidupan yang punya bobot filosofis tentang jati diri manusia, sehingga Tari Tayub mengandung nilai-nilai kebudayaan yang positif dan harus tetap dilestarikan, " tandasnya.(ray/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Rahmat Santoso mulai turun gunung ke Bojonegoro seusai mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan wakil Bupati Blitar.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Mikail Edwin Rizki Hadirkan Teater Musikal Jejak Cinta Tanah Jawa
- Artefak Rasulullah Hadir Dipamerkan di Konvensi DMDI ke-25
- tiket.com Ajak Menjelajahi Sejarah, Budaya Hingga Kuliner Manila
- Acaraki Jamu Festival 2025: Rayakan Warisan Budaya di Kota Tua Jakarta
- Perempuan Berkarya Lintas Generasi Gelorakan Semangat Kartini Lewat Aksi Nyata
- Tanam Pohon di Danau Raja, Irjen Herry Ajak Masyarakat Cintai Lingkungan Lewat Adat dan Budaya