Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh, Sekjen PBB Langsung Panik

Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh, Sekjen PBB Langsung Panik
Antonio Guterres. Foto: AFP

jpnn.com, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres khawatir pembunuhan terhadap ilmuwan Nuklir Iran bakal berdampak serius terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah.

Dia pun buru-buru mengeluarkan pernyataan berisi seruan kepada semua pihak untuk menahan diri.

Pernyataan yang dikutip oleh juru bicaranya itu menanggapi peristiwa seorang ilmuwan nuklir Iran, yang telah lama dicurigai oleh Barat sebagai dalang program senjata atom rahasia, dibunuh di dekat Teheran.

"Kami telah mencatat laporan bahwa seorang ilmuwan nuklir Iran telah dibunuh di dekat Teheran hari ini," kata juru bicara Guterres, Farhan Haq.

"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat Ibu Kota Teheran pada Jumat (27/11).

Media setempat melansir bahwa Fakhrizadeh kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di Desa Absard, 60 kilometer timur laut Teheran, pada sore hari. (ant/dil/jpnn)

Apa yang dikhawatirkan Sekjen PBB Antonio Gutteres hingga harus mengeluarkan pernyataan setelah terbunuhnya ilmuwan nuklir Iran?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News