Tenang, Covid-19 Bukan Azab
Untuk menghadapi mewabahnya COVID-19, menurut Nazaruddin, bukan hanya membutuhkan daya tahan fisik, tapi juga daya tahan batin dan mental.
"Daya tahan fisik, daya tahan batin dan daya tahan mental ketiga konsep daya tahan ini akan kita terapkan. Bagaimana Nabi mencegah penyakit menular, bagaimana Nabi mencegah epidemi pandemi, bagaimana Alquran memperkenalkan kasus-kasus yang melanda umat sebelumnya," ungkap Nazaruddin.
Untuk menjaga daya tahan fisik, Nazaruddin mengimbau jemaah yang berkunjung ke Masjid Istiqlal membawa persiapan pribadi.
"Kami imbau kepada seluruh jemaah Masjid Istiqlal untuk membawa persiapan lain karena kami tidak siapkan karpet, mungkin bawa sajadah masing-masing. Pada saat buka puasa kami akan siapkan, biasanya 3000-4000 orang yang berbuka puasa di sini," tambah Nazaruddin.
Persiapan lain adalah untuk pelaksanaan tarawih pada bulan Ramadan.
"Insyaallah di bawah kontrol pihak terkait nanti ada itikaf. Tiga tahun terakhir lebih banyak yang datang dibanding tarawih, insyaallah kami antisipasi. Selama 10 hari terakhir Ramadan mudah-mudahan tidak akan ada kejadian istimewa. Insyaallah Istiqlal dan masjid lain bisa aman," ungkap Nazaruddin. (antara/jpnn)
Imam Besar Istiqlal meminta agar umat muslim tidak menilai bahwa penyebaran COVID-19 sebagai suatu azab.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- KSAL Laksamana Muhammad Ali Laksanakan Salat Idulfitri Bersama Presiden Jokowi di Masjid Istiqlal
- Langkah Jokowi Terhenti saat Hendak Meninggalkan Masjid Istiqlal, Ternyata..
- Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin Melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal Jakarta