Tenang, Covid-19 Bukan Azab

Tenang, Covid-19 Bukan Azab
Imam Besar Istiqlal Nazaruddin Umar. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar menegaskan penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus corona jenis baru (COVID-19) bukanlah azab dari Tuhan.

Ini disampaikannya usai menemani Presiden Jokowi melihat penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat.

"Tapi satu poin yang ingin saya garisbawahi bahwa virus ini tidak ada kaitannya dengan kebijakan, jangan dipolitisir-lah. Saya ingin mengatakan bahwa dalam hadist Nabi, azab sudah tidak ada lagi setelah doa Rasulullah dikabulkan," kata Nazaruddin.

Pembersihan dimulai sekitar pukul 09.10 WIB di ruang salat utama masjid. Sekitar 15 orang petugas pembersihan merupakan gabungan dari PMI, TNI dan pihak kepolisian yang seluruhnya menggunakan baju pelindung.

Presiden Jokowi melihat pembersihan itu didampingi Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.

"Yang muncul nanti musibah dan bala. Dalam Al-Quran ada musibah, ada bala, ada azab. Azab sudah tidak ada lagi, yang ada hanya musibah. Kalau azab hanya menimpa orang kafir, tidak menimpa orang beriman. tapi kalau musibah, dua-duanya kena, siapa yang lengah, kena, sama dengan bala," tambah Nazaruddin.

Artinya, Nazaruddin meminta agar umat muslim tidak menilai bahwa penyebaran COVID-19 sebagai suatu azab.

"Definisi azab dalam Alquran diciptakan kepada umat terdahulu. Doa Rasulullah inilah yang kita bersyukur kepada Nabi, tidak akan ditimpakan azab lagi kepada umat, Ini ada hadistnya," tegas Nazaruddin.

Imam Besar Istiqlal meminta agar umat muslim tidak menilai bahwa penyebaran COVID-19 sebagai suatu azab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News