Imam Musala Sempat Berpesan pada Jemaah Sebelum Dibunuh, Pelaku Tak Disangka

Imam Musala Sempat Berpesan pada Jemaah Sebelum Dibunuh, Pelaku Tak Disangka
Setelah mengevakuasi jenazah korban, polisi mengamankan Arif Rahman Hakim, 34, anak korban yang diduga mengalami gangguan jiwa. Foto: dok/sumeks

jpnn.com, MUARA ENIM - Seorang imam musala bernama Salahudin, 72, warga Jalan Penukal, RT 3, RW 1, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Sabtu (18/2/2023) malam.

Korban diduga dihabisi oleh putranya sendiri, Arif Rahman Hakim (34). Hanya saja polisi masih menyelidiki dugaan tersebut.

Sebelum ditemukan tewas Salahudin sempat bercerita kepada beberapa tetangga yang juga jemaah musala.

Dia mengaku sering dianiaya anak kandungnya, Arif Rahman. Diduga Arif Rahman melakukan hal itu akibat mengalami gangguan jiwa.

Bahkan seusai salat Subuh berjemaah sebelum ia ditemukan tewas, Salahudin berpesan kepada jemaah.

Jika ia tidak datang ke musala saat salat Magrib atau Isya hari itu, maka ia minta jemaah untuk mengecek ke rumah.

Nah, sore harinya saat salat Magrib, ternyata Salahudin tidak datang ke musala.

Sehingga warga yang biasa salat berjemaah dengan korban sekitar pukul 18.30 WIB mengecek ke rumahnya yang bersebelahan dengan musala.

Salahudin, 72, warga Jalan Penukal, RT 3, RW 1, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Sabtu (18/2/2023) malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News