Iman Abdurrahman Meringkas Peralatan Satu Truk jadi Satu Ransel

Iman Abdurrahman Meringkas Peralatan Satu Truk jadi Satu Ransel
PRAKTIS: Iman Abdurrahman menunjukkan tas ransel stasiun radio portabel karyanya Rabu lalu (17/5). Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Sedangkan antena yang dibuat ringkas diletakkan di bagian samping. Antena berbentuk huruf ’’T’’ dengan tinggi sekitar 1 meter itu mampu memancarkan siaran radio hingga radius 5 km.

Pada September–Oktober 2016 Iman bertolak kembali ke Belanda. Kali ini untuk menyelesaikan kontrak mewujudkan karyanya menjadi barang nyata. Pada kesempatan kedua tersebut, Iman mulai membuat ranselnya. Kain yang digunakan kedap air dan tahan api.

Dengan pendampingan beberapa profesor, akhirnya peranti stasiun radio portabel karya Iman jadi. Ransel berisi perlengkapan stasiun radio itu tidak terlalu berat. Kira-kira hanya 5 kg sampai 8 kg.

Stasiun radio portabel Iman itu sempat dipamerkan di Belanda. Sayang, saat akan dibawa pulang ke tanah air, tak bisa masuk pesawat.

Sebab, isinya mengandung peranti yang membahayakan seperti tablet smartphone dan baterai lithium. ’’Mau bagaimana lagi, terpaksa saya relakan.’’

April lalu Iman kembali mendapat kabar adanya kontes karya teknologi bertajuk The World Summit on the Information Society (WSIS Prize) 2017.

Penyelenggaranya badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tanpa ragu, Iman langsung mendaftarkan karyanya. Total ada 467 inisiatif karya berbasis teknologi dari berbagai penjuru dunia yang ikut.

Karya Iman lolos masuk tahap nominasi. Selain karya Iman, Indonesia diwakili dua karya lainnya. Yakni, sistem informasi pertanian dari PT 8villages, iGrow My Own Food (iGro) dan Internet Sehat (ICT Watch). ’’Saya masuk kategori 12, yaitu penerapan teknologi informasi untuk lingkungan,’’ jelasnya.

Iman Abdurrahman menciptakan stasiun radio portabel yang bisa dibawa dengan tas ransel. Karya itu menjadi nomine peraih penghargaan dari PBB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News