Imbal Hasil Asuransi Menurun

Imbal Hasil Asuransi Menurun
Imbal Hasil Asuransi Menurun
JAKARTA – Gejolak pasar finansial membuat imbal hasil investasi di produk-produk asuransi jiwa mengalami tren penurunan. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Eddy Berutu mengatakan, terkoreksinya imbal hasil investasi asuransi jiwa adalah sesuatu yang wajar. ”Saya kira hal tersebut adalah fenomena umum di tengah kondisi pasar seperti saat ini,” ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.

      Namun, Eddy menegaskan kondisi tersebut akan membaik sepanjang semester kedua tahun ini. Sehingga, secara umum sepanjang tahun, imbal hasil investasi produk asuransi jiwa akan tetap menarik. ”Tentu saja secara jangka panjang akan semakin menarik. Karena itu, fenomena sesaat ini tidak akan mengurangi besaran imbal hasil investasi produk asuransi,” terang Eddy.

      Per kuartal pertama 2008, nilai investasi industri asuransi jiwa AAJI mencapai Rp 91,9 triliun, atau tumbuh 38,4 persen dibandingkan periode tahun lalu yang sebesar Rp 66,5 triliun. Instrumen investasi yang digunakan industri ini beragam, mulai reksadana, deposito, hingga bangunan dan tanah. ”Secara umum, komposisi investasi asuransi jiwa tidak banyak berubah dibandingkan tahun sebelumnya,” tuturnya.

      Hanya saja, dalam kondisi pasar yang sedang dilanda tren bearish, jelas Eddy, para pemain di industri asuransi jiwa lebih banyak mengklasifikasi ulang portofolio investasinya. Sektor-sektor yang kini sedang menanjak, dan sektor lain yang tahan gempuran inflasi, lebih diprioritaskan. ”Hal tersebut dilakukan dalam konteks langkah yang konservatif. Itu penting untuk menjaga kestabilan perusahaan,” terangnya.

      Namun, para pemain di industri ini juga tidak mengesampingkan portofolio investasi yang berisiko tinggi namun menjanjikan imbal hasil yang menggiurkan pula. ”Itu untuk menjaga kepercayaan nasabah bahwa investasi produk asuransi jiwa tetap menarik,” katanya.

      Per kuartal pertama 2008, industri asuransi jiwa membukukan pendapatan premi sebesar Rp 13,9 triliun, atau tumbuh 61,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.  Sementara total asetnya mencapai Rp 102,5 triliun, meningkat 37 persen dibandingkan periode 2007 yang sebesar Rp 74,8 triliun. ”Paling tidak sampai akhir tahun bisa sama dengan pertumbuhan tahun lalu,” kata Eddy. Per 2007, pertumbuhan industri asuransi mencapai 67 persen. (eri)

Instrumen Investasi Asuransi Jiwa

JAKARTA – Gejolak pasar finansial membuat imbal hasil investasi di produk-produk asuransi jiwa mengalami tren penurunan. Direktur Eksekutif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News