Imbas Demo Hong Kong: Turis Takut, Toko Sepi

Imbas Demo Hong Kong: Turis Takut, Toko Sepi
Demonstran berhasil membobol gedung Parlemen Hong Kong, Senin (1/7). Foto: Reuters

Richemont bukanlah satu-satunya gerai yang mengalami kemerosotan penjualan. Keluhan yang sama dirasakan perusahaan perhiasan, jam tangan, dan parfum mewah asal Prancis Van Cleef & Arpels, Cartier, dan beberapa merek kenamaan lainnya. Semuanya mengeluhkan penurunan kunjungan turis ke Hongkong.

Baca Juga:

Industri kosmetik mengalami hal yang sama. Penjualan kosmetik milik Sa Sa International Holdings Ltd di Hongkong dan Makau pada triwulan kedua sudah turun 15,3 persen. Di periode yang sama, Chow Tai Fook Jewellery Group Ltd turun 11 persen.

Hong Kong Retail Management Association (HKRMA) mengungkapkan bahwa penjualan sebagian besar anggota mereka merosot bulan lalu . Juli-Agustus biasanya adalah musim "panen" bagi para retailer. Tapi, jika protes tetap berlangsung, diprediksi beberapa bulan ke depan terjadi penurunan hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan sekarang.

"Toko yang tutup tiba-tiba karena protes tidak hanya mengakibatkan penjualan menurun, tapi juga secara langsung berdampak pada penghasilan staf." Demikian bunyi pernyataan HKRMA seperti dikutip BBC.

Banyak gerai di pinggiran kota bahkan harus tutup lebih cepat dari jadwal yang seharusnya. Sebab, tidak ada pelanggan yang datang.

Hongkong adalah salah satu pusat belanja bagi orang-orang kaya di Asia. Luca Solca, analis di Sanford C. Bernsteom, mengungkapkan bahwa Hongkong menyumbang 5-10 persen penjualan barang-barang mewah secara global. (*/c10/dos)


Berita Selanjutnya:
Koko Donald

Aksi massa penolakan RUU Hongkong berdampak luar biasa. Wisatawan takut berkunjung dan toko-toko mengalami penurunan penjualan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News