Imbau Honorer K2 Batalkan Rencana Mogok Kerja

Imbau Honorer K2 Batalkan Rencana Mogok Kerja
Honorer K2 unjuk rasa menuntut diangkat menjadi CPNS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TASIKMALAYA - Bupati Tasikmalaya H Uu Ruzhanul Ulum mengimbau para Honorer Kategori 2 (K2) membatalkan rencananya melakukan unjuk rasa dan mogok kerja pada 20 Oktober mendatang.

Menurut bupati, langkah tersebut bukan satu-satunya jalan agar K2 diangkat menjadi CPNS oleh pemerintah pusat.

”Unjuk rasa haknya. Silakan tetapi harus sesuai aturan. Damai. Perlihatkan bahwa kita adalah kaum intelek,” ujar Uu saat dihubungi Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group) kemarin (25/9).

Uu menyarankan honorer K2 untuk semaksimal mungkin melakukan pendekatan secara persuasif kepada DPR RI maupun pemerintah pusat sebelum memutuskan berdemo.

Termasuk, K2 melobi pemerintah provinsi dan anggota DPR RI untuk mendorong secara politis keinginan honorer K2 di tingkat nasional.

”Kalau hanya unjuk rasa itu tidak memiliki kekuatan yang hebat kalau tidak melalui mekanisme yang benar,” kata Uu.

Menurut Uu, unjuk rasa malah nanti bisa mengganggu keamanan. Berikutnya, honorer K2 akan mengeluarkan biaya untuk makan dan transportasinya.

”Sekalipun begitu, kami tidak melarang berunjuk rasa. Toh kita juga selaku pemerintah daerah terus berupaya menyampaikan keinginan honorer ke pemerintah pusat,” jelasnya.

Menurut bupati, unjuk rasa dan mogok kerja bukan satu-satunya jalan agar honorer K2 diangkat menjadi CPNS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News