Imigrasi Surabaya Pusing, Warga Afghanistan Suka Sayat Tangan Sendiri
Hanya IOM dan UNHCR yang berwenang menangani mereka. Sebaliknya, sering muncul kerugian atas tindakan mereka.
Misalnya, kegaduhan oleh segelintir oknum. Kondisi psikologis mereka terganggu sehingga berbuat kericuhan di area penampungan.
Berdasar Awi wawancara dengan Mustafa, diketahui bahwa yang bersangkutan jenuh.
Orang tuanya tinggal di pengungsian di Makassar. Dia sudah bertahun-tahun menunggu status nasibnya.
Belum ada negara yang mau memberikan suaka kepadanya. ''Nasib yang tidak jelas itulah yang membuatnya jenuh dan ingin mati,'' ungkap Awi.
Kondisi seperti itu bisa dialami pengungsi lain. Karena itu, Awi meminta pemerintah pusat memperhatikan kondisi tersebut.
Jangan sampai muncul kasus serupa yang merugikan masyarakat Indonesia di sekitar pengungsian. (riq/c14/dos/flo/jpnn)
SURABAYA - Nasib pengungsi yang tinggal di Puspa Agro, Sidoarjo, masih belum jelas. Mereka menunggu negara penerima suaka sebagai tempat tinggal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunjungi Korban Banjir Mahulu, Pj Gubernur Kaltim Fokus Siapkan Pangan-Listrik
- Perintah Irjen Helmy Santika: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Lampung
- Viral Video Syur Diduga Mahasiswa di Jambi, AKBP Reza Bilang Begini
- Sempat Dilaporkan Hilang, Seorang Warga Tobelo Ditemukan Meninggal Dunia
- 13.600 Rumah Warga di OKU Terendam Banjir
- PMKRI Toraja Desak Penjabat Gubernur Sulsel Prioritaskan Membenahi Infrastruktur Jalan