Imlek Bikin Berat Badan Warga Taiwan Naik

Imlek Bikin Berat Badan Warga Taiwan Naik
Makanan Imlek. Foto: Getty Images

jpnn.com - TAIPEI--Badan Kesehatan Taiwan (HPA) merilis hampir 45 persen masyarakatnya mengalami kenaikan berat badan hingga 1,7 kilogram selama liburan merayakan Tahun Baru Imlek. Salah satu penyebab adalah banyaknya makanan ringan dan minuman manis yang dikonsumsi.

Dijelaskan, hasil survei menyatakan 39 persen masyarakat lebih banyak makan selama merayakan Imlek daripada hari-hari biasa. "50 persen dari responden survei menyatakan mereka banyak makan cookies , permen dan makanan ringan lainnya setiap hari selama liburan. Sementara 19 persen responden mengatakan mereka minum minuman manis setiap hari," ujar Yunlin County Wu Chao - chun, Kepala Badan Kesehatan Taiwan, seperti dilansir asiaone, Selasa (4/2).

Selain itu, 43 persen responden mengaku kurang berolahraga selama liburan. Seharusnya setiap orang harus mengonsumsi 1.600 hingga 2.000 kalori setiap hari. Namun beberapa makanan ringan yang disukai selama liburan cenderung mengandung sejumlah besar lemak, gula, dan sodium yang tinggi kalori.

"Satu kantong keripik ubi jalar mengandung sekitar 600 kalori, yang kira-kira jumlah kalori sama ketika seseorang harus mengonsumsi untuk makan siang. Jika orang tidak memperhatikan kandungan kalori dalam makanan ringan, sangat mudah naiknya berat badan selama liburan Imlek," jelasnya.

Ditambahkannya, ada cara tertentu untuk menghindari naiknya berat bedan selama liburan seperti memilih makanan ringan rendah kalori, menggantikan snack yang tidak sehat dengan buah segar dan memilih kacang non - rasa untuk mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi.

"Kita juga dapat mengurangi lebih dari 200 kalori per porsi dengan memakan makanan yang dikukus dan bukan gorengan," pungkasnya. (esy/jpnn)


TAIPEI--Badan Kesehatan Taiwan (HPA) merilis hampir 45 persen masyarakatnya mengalami kenaikan berat badan hingga 1,7 kilogram selama liburan merayakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News