Imperialis Macan dan Jebakan Naga

Oleh Dahlan Iskan

Imperialis Macan dan Jebakan Naga
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Ia tidak mau tinggal di rumah dinas perdana menteri.
Ia tidak mau pengawalan yang panjang: maksimum 4 mobil.
Ia berharap dilantik 14 Agustus ini: jadi perdana menteri Pakistan.

Ia: Imran Khan.
Kapten tim kriket nasional yang juara dunia itu.
Yang menang Pemilu 25 Juli lalu itu.

Ia tidak mau merangkul dua partai utama. Yang selalu berseberangan itu.

Kekurangan kursi di parlemen ia tutup dengan merangkul kursi-kursi independen.

Imran menjanjikan Naya Pakistan: Pakistan Baru.

Tapi, ini dia…
Ia menghadapi problem mendesak: tidak ada uang. Dalam enam minggu ini harus dapat pinjaman. Setidaknya USD 12 miliar.

Kalau gagal, roda ekonomi macet. Krisis ekonomi. Bisa jadi krisis politik. Cadangan devisanya tinggal cukup untuk  impor enam minggu itu.

Sampai saat ini belum ada yang memikirkan itu. Ekonomi jalan sendiri. Pemerintah lama sudah berlalu. Pemerintah baru belum terbentuk.

Pro-kontra Tiongkok sudah luar biasa. Masyarakat terbelah. Utang ke Tiongkok sudah terlalu besar: lebih USD 60 miliar. Sudah terancam tidak bisa bayar pula.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News