Impor Bahan Baku dan Modal Melonjak, Neraca Dagang Juli Defisit
Di sisi lain, impor barang modal mencapai USD 2,36 miliar juga naik 62,57 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Nilai impor barang konsumsi justru negatif pada Juli ini, yakni USD 1,09 miliar atau turun 3,15 persen jika dibandingkan dengan Juni 2017.
’’Kenaikan impor bahan baku dan bahan penolong atau barang modal luar biasa tinggi pasca Lebaran,” ujarnya.
Impor bahan baku dan modal biasanya menjadi indikator positif bergeraknya sektor manufaktur.
”Ini diharapkan dapat menggerakkan industri sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi,’’ tuturnya.
Barang-barang impor nonmigas yang mengalami kenaikan adalah mesin dan peralatan mekanik.
Kemudian, mesin dan peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik, serta perhiasan.
Untuk barang impor, yang mengalami penurunan ialah impor bijih, kerak, dan abu logam, gula dan kembang gula, buah-buahan, sayuran, serta kapal laut dan bangunan terapung.
Neraca perdagangan Indonesia untuk kali pertama pada tahun ini tercatat defisit.
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Bea Cukai Optimalkan Pelayanan & Pengawasan KITE di Banten Lewat Aplikasi SIAP KABAN
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas Gudang Berikat untuk PT Mahasu Bugel Logistik
- Barang Impor Murah Jadi Masalah, Pemerintah Perlu Lakukan Hal Ini
- Bea Cukai Banten Bantu Serap Tenaga Kerja Lewat Pemberian Fasilitas Ini
- Produsen Baja Ringan Ini Resmi Kantongi Izin Fasilitas Gudang Berikat dari Bea Cukai