Impor Beras Belum Menurunkan Harga

Impor Beras Belum Menurunkan Harga
Impor Beras Belum Menurunkan Harga
Kebijakan pemerintah untuk impor beras tahun ini, terlalu dibesar-besarkan dengan ancaman krisis pangan. Menurut Khudori, posisi pangan di Indonesia masih belum masuk kategori krisis. Sebaliknya, yang terjadi saat ini adalah, menunnya tingkat daya beli masyrakat. "Masyarakat kelompok miskin menjadi terpuruk," kata dia. Tahun 2010 lalu, BPS melansir data masyarakat miskin mencapai 31 juta jiwa atau sekitar 13,3 persen.

Langkah lain jika impor beras belum mampu menurunkan harga, pemerintah bisa segera menetapkan harga pemberian pemerintah (HPP). Pemerintah terus beralasan jika ada penetapan HPP baru bisa memicu kenaikan inflasi. Padahal, dengan penetapan HPP tersebut pemerintah bisa mengontrol harga beras di pasaran. Menurut Khudori, selama ini harga beras di pasaran banyak dimainkan oleh para spekulan. "Pemerintah jangan sampai tidak berdaya berhadapan dengna para spekulan," jela dia.

Cara lain untuk menekan harga beras dalam jangka panjang adalah, dengan memperluas area tanah. Saat ini, Khudori mencatat ada sekitar 12,4 juta hektar tanah terlantar. Padahal, tanah tersebut berpotensi menjadi persawahan jika dioptimalkan. "Kita semua masih menunggu janji pemerintah untuk memperluas area persawahan," jelas dia. Tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan ada penambahan area persawahan seluas 60 ribu hektar.

Selanjutnya, Khudori berharap pemerintah bisa melindungi musim panen raya yang diperkirakan terjadi pada Maret dan Mei depan. Meskipun perubahan iklim sedang melanda, dia berharap ada strategi-strategi jitu untuk mengantisipasi puso atau gagal panen. Diantaranya, dengan memperbaiki sistem irigasi sehingga lahan tanam tidak sampai kekeringan atau terendam banjir.

JAKARTA - Tahun ini, pemerintah mencoba memangkas harga jual beras yang terus melambung. Carannya dengan mengimpor beras sekitar 1,4 juta ton sekaligus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News