Incen, Bayi Nahas yang Dibuang di Gerobak Tambal Ban
Benar-Benar Hidup meski tanpa Otak
Kamis, 17 Januari 2013 – 09:32 WIB
Incen sedang diperiksa dr Arifin Parenrengi bersama perawat Lastri. Foto: NANY WIJAYA/JAWA POS
Menurut Lastri, perawat yang menanganinya di RKZ, sesekali Incen bisa diberi makan atau minum dengan sendok. Tetapi, karena dengan cara tersebut dia tak bisa makan dan minum dalam jumlah cukup dan kadang-kadang terhenti karena muntah, makan dan minumnya dimasukkan melalui sonde (slang yang dipasang lewat hidung, menuju ke jalan makan).
Karena makan dan minumnya cukup, Incen juga buang air besar dan kecil sebagaimana bayi lain yang lahir normal.
Selain merespons sentuhan dan panggilan, Incen bisa menangis ketika kesakitan. Tangisnya relatif kuat dan keras. Itu menunjukkan bahwa bayi tanpa otak besar juga bisa merasakan nyeri dan sakit. Sebab, sensor rasa tersebut ada di otak kecil.
Salah satu pemicu nyeri adalah bila cairan otaknya meningkat. Itu menimbulkan sakit kepala yang hebat. Karena itulah, di kepala Incen perlu dipasang slang kecil yang berfungsi membuang kelebihan cairan otaknya ke perut. Sayangnya, tak lama dipasang, slang itu buntu, sehingga harus diganti.
ANDA pasti pernah mendengar seseorang mengucapkan kata: Tidak punya otak. Jangan anggap itu kata kiasan. Sebab, memang ada orang yang lahir tanpa
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu