INDEF Sebut Alasan Indonesia Tak Menarik Lagi Untuk Investasi

INDEF Sebut Alasan Indonesia Tak Menarik Lagi Untuk Investasi
Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menyatakan efek dari berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), akan semakin banyak investor asing keluar dari Indonesia menuju negara-negara Asean lainnya. Bahkan, kata Enny, bukan hanya investor asing yang hengkang, investor lokal pun lebih tertarik membawa asetnya keluar Indonesia.

“Kalau melihat paket-paket ekonomi yang sudah digelontarkan oleh pemerintah, di banding dengan fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh negara-negara Asean selain Indonesia, saya melihat Indonesia tidak menarik lagi menjadi kawasan investasi,” kata Enny Sri Hartati, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/2).

Menurut Enny, untuk apa investor lokal dan asing tetap mempertahankan investasinya di Indonesia karena kawasan Asean sudah menjadi satu pasar terbuka?. Artinya, mereka bisa berproduksi di luar Indonesia dan barangnya tetap bisa masuk bebas ke Indonesia sebagai pasar.

“Beda dengan beberapa tahun belakangan karena Pasar Asean masih belum menjadi satu. Apa pun kebijakan pemerintah, pasti investor ini menahan diri untuk tetap di Indonesia karena pasarnya terbesar di Asean. Sekarang kan sudah ada MEA,” ujar Enny.

Opsinya, kata dia, pasti investor memilih memproduksi di negara lain yang regulasinya lebih menguntungkan dan menjual produknya di Indonesia.

“Bagaimana bisa bertahan di Indonesia kalau mengurus izin saja tidak pernah pasti, yah sulit. Kita itu persoalannya semua seolah-olah mempermudah investasi asing secara makro karena kita sudah liberal. Tapi di level birokrasi di administrasi birokrasi, tidak seperti itu," pungkasnya.(fas/jpnn)


JAKARTA – Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menyatakan efek dari berlakunya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News