Indeks Saham Ditekan Krisis Yunani
Jumat, 17 Juni 2011 – 05:27 WIB

Indeks Saham Ditekan Krisis Yunani
Sentimen negatif itu sebut Purwoko, tidak lepas dari kondisi makro ekonomi global memburuk. Efeknya, bukan sekadar saham-saham komoditas yang terdampar tetapi juga saham sektor pertambangan ikut tertekan. Kuatnya pengaruh eksternal dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri jelas akan menghantui gerak indeks. ”Jadi, kami perkirakan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.705-3.775,” ulasnya.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (16/6), Indeks terkapar 53,780 poin (1,42 persen) ke level 3.740,471. Sementara Indeks LQ45 terperosok 10,250 poin (1,52 persen) ke level 661,912. Saham-saham komoditas, berbasis agrikultur dan pertambangan menjadi yang paling banyak terkena tekanan jual, indeksnya masing-masing melemah lebih dari dua persen. Tak satu pun sektor yang bisa menguat.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 92.777 kali pada volume 5,294 miliar lembar saham senilai Rp 4,235 triliun. Sebanyak 33 saham naik, 234 saham turun, dan 59 saham stagnan. Investor asing mulai lakukan profit taking setelah mengakumulasi saham. Pemodal asing melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 166,307 miliar pada seluruh pasar.
Bursa-bursa Asia rata-rata memburuk. Indeks Komposit Shanghai jatuh 41,01 poin (1,52 persen) ke level 2.664,42. Indeks Hang Seng ambruk 390,66 poin (1,75 persen) ke level 21.953,11. Indeks Nikkei 225 anjlok 163,04 poin (1,70 persen) ke level 9.411,28. Indeks Straits Times terpangkas 34,45 poin (1,13 persen) ke level 3.020,37.
JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan berada di bawah tekanan. Sepanjang perdagangan indeks diprediksi tetap akan
BERITA TERKAIT
- PNM Mekaar Buka Peluang Akses Pembiayaan Bagi Banyak Keluarga di Berbagai Daerah
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik