India Mengalami Gelombang Kedua Penularan COVID-19, Rumah Sakit dan Layanan Kremasi Jenazah Penuh

India Mengalami Gelombang Kedua Penularan COVID-19, Rumah Sakit dan Layanan Kremasi Jenazah Penuh
Seorang pria ditenangkan oleh saudaranya setelah ia melihat jenazah ayahnya yang meninggal akibat COVID-19 dan akan dimakamkan di New Delhi. (Reuters: Danish Siddiqui )

Ia mengatakan jika warga berperilaku sesuai dengan kondisi COVID-19, seperti mentaati peraturan, maka tidak diperlukan pembatasan terlalu ketat.

"Kita harus menyelamatkan diri dari 'lockdown' dan melakukan yang terbaik untuk menghindarinya. Saya meminta negara-negara bagian untuk lebih memperhatikan pengelolaan zona mikro secara efektif," ujar PM Modi.

PM Modi juga mengatakan keputusan Pemerintah India untuk membuat vaksin lebih banyak tersedia berarti vaksin yang yang lebih terjangkau untuk semua orang dewasa. 

Dianggap mengabaikan peringatan

Di sejumlah media lokal dan internasional, para pakar kesehatan telah menuduh Pemerintah India mengabaikan peringatan soal akan adanya gelombang kedua.

Karena jumlah kasus penularan COVID-19 yang sempat menurun tajam dan dimulainya upaya vaksinasi, India sempat memulai tahun ini dengan kembali normal. 

Tapi kondisinya memburuk setelah warga semakin sering ke luar rumah, jarang menggunakan masker dan berkumpul dengan banyak orang.

Mereka menilai Pemerintah India tidak membuat upaya untuk pencegahan dan malah terus membiarkan sejumlah kegiatan yang dihadiri ribuan warganya.

Diantaranya adalah pertandingan kriket yang tetap digelar dan ditonton warga tanpa menggunakan masker,  pawai partai politik jelang pemilihan, hingga perayaan salah satu hari besar umat Hindu yang dihadiri jutaan orang di tepi sungai Gangga serta kegiataan keberagamaan lainnya.

Di sejumlah kota di India, jumlah kremasi dan penguburan diperkirakan lebih besar dari data resmi kematian akibat COVID-19,

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News