Indocement Raih Laba Rp 1.842,4 Miliar

Indocement Raih Laba Rp 1.842,4 Miliar
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Foto dok INTP

Akibatnya, pada 2022, Margin Laba Usaha turun dari 14% menjadi 13,6% dan Margin EBITDA berkurang dari 22,5% menjadi 21,2%.

Perseroan mencatatkan Pendapatan Keuangan - Neto yang lebih rendah sebesar -70,8% dari Rp139,3 miliar di 2021 menjadi Rp40,6 miliar karena posisi kas yang lebih rendah sehubungan dengan program pembelian saham kembali.

Beban Pajak Penghasilan – Neto meningkat +0.3% dari -Rp445,5 miliar menjadi -Rp446.9 miliar disebabkan oleh kenaikan Laba Usaha.

Berdasarkan angka keuangan di atas, Laba Tahun Berjalan naik +3.0% dari Rp 1.788,5 miliar menjadi Rp 1.842,4 miliar pada 2022.

Neraca Keuangan yang Tangguh Dari pembelian kembali saham sebesar Rp 2,73 triliun dan pembayaran dividen tahun lalu, perseroan membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp4,5 triliun.

"Arus kas yang kuat dihasilkan dari operasi dan upaya yang gigih dari manajemen untuk meningkatkan modal kerja adalah kunci untuk mempertahankan Neraca Keuangan Perseroan yang tangguh. Dengan Posisi Neraca Keuangan yang kuat dan tanpa utang pada bank, Indocement siap menghadapi tantangan ekonomi yang sedang berlangsung termasuk kelebihan pasokan kapasitas industri semen dan siap berpartisipasi pada peluang yang membawa sinergi baik di masa depan," jelasnya.

Proyeksi pada 2023 ini, dengan kombinasi harga yang lebih tinggi dari tahun lalu dan curah hujan yang tinggi sejak awal tahun, permintaan semen kantong saat ini terlihat masih relatif lemah.

"Namun, dengan perayaan Idulfitri yang lebih awal tahun ini, kami berharap permintaan semen kantong dapat mulai pulih pada bulan Mei dan berlanjut ke Semester ke-2 di mana belanja masyarakat dapat meningkat sebelum tahun pemilihan 2024. Sementara itu, kami perkirakan permintaan semen curah akan tetap tumbuh karena Anggaran Infrastruktur yang dirangkum dari APBN 2023 ditetapkan 5% lebih tinggi dari 2022," terang dia.

Untuk mengurangi penggunaan batu bara dan dampak harga batu bara yang tinggi, Indocement terus meningkatkan pemakaian konsumsi bahan bakar alternatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News