Indonesia-AS Genjot Pertukaran Mahasiswa
Senin, 04 April 2011 – 19:09 WIB
Di tempat sama, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh juga mengatakan, kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan antara Presiden SBY dengan Presiden AS, Barack Obama pada saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Nuh mengatakan, pada dasarnya hubungan kerjasama pendidikan yang dibicarakan oleh SBY dan Obama itu tidak hanya terbatas pada higher education.
Baca Juga:
"Tetapi juga pendidikan secara keseluruhan. Namun untuk hari ini dikhususkan bagi higher education, S1, S2, dan S3. Tetapi sangat terbuka juga untuk pendidikan vokasi, teknik dan SMK,” jelas Nuh.
Ditegaskannya pula, semakin banyaknya jumlah mahasiswa Indonesia yang menutut ilmu ke luar negeri bukan berarti pendidikan di Indonesia buruk. Alasannya, pemerintah juga punya tugas mengirim putera bangsa untuk pertukaran kebudayaan.
“Karena itu kita tidak terkonsentrasi di suatu negara, tetapi di beberapa negara supaya punya pengkayaan pandangan dan wawasan. Maka kita butuh ke Turki, Arab Saudi, dan lain sebagainya. Semua kita butuh, sehingga kita kaya budaya sekaligus pertukaran pendidikan ini untuk diplomasi. Ini yang harus kita dorong terus,” terangnya.
JAKARTA — Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk menggenjot kerjasama bidang pendidikan. Kedua negara setuju untuk meningkatkan jumlah
BERITA TERKAIT
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja