Indonesia & Australia Berkolaborasi Atasi Banjir Rob dengan Teknologi AI

Ini menjadi fondasi bagi teknologi AI agar mampu memprediksi banjir rob dengan akurat.
Tak hanya mengumpulkan data, "Tide Eye" juga dilengkapi kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi pasang surut air laut, mengidentifikasi area terdampak banjir dari visual drone, dan memantau permukaan air melalui kamera.
"Sistem peringatan dini banjir pun telah diimplementasikan, menjadikan "Tide Eye" sistem terpadu untuk menanggulangi banjir rob," ungkap Asep.
Diperkirakan ada jutaan penduduk di Semarang dan Pekalongan yang mata pencahariannya terdampak akibat hilangnya lahan produktif. Jika tidak ditanggulangi dengan baik, kondisi ini akan semakin memburuk di masa depan.
Proyek "Tide Eye" diharapkan dapat menjadi model bagi permasalahan serupa di kawasan lainnya di Indonesia.(mcr10/jpnn)
Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Glen Askew beserta alumni studi singkat Australia Awards Indonesia berkunjung ke Stasiun Rumah Pompa Yos Sudarso
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Banjir Rob Melanda Pluit Penjaringan, Sejumlah Wilayah Ini Tergenang Air
- HaiGuru Komitmen Tingkatkan Kompetensi Guru, Kuasai Teknologi AI
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'