Indonesia Banjir Baja Impor dari China, Ratusan Ribu Karyawan Terancam PHK

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal turut menyoroti banjirnya impor baja murah dari China.
Imbasnya, industri baja dalam negeri kalah bersaing dan terancam gulung tikar. Pasalnya hal ini bisa berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Baja impor terutama dari China dijual sangat murah di Indonesia. Jika dibiarkan, industri baja nasional akan bangkrut dan 100 ribu karyawan terancam PHK massal,” ujar Said lewat diskusi virtual, Kamis (21/1).
Terlebih, di saat pandemi Covid-19, hal ini menambah pekerja di industri baja semakin menderita.
“Perekonomian semakin terpuruk. Tenaga kerja yang sebagian besar masyarakat menengah ke bawah semakin menjerit. Efek dominonya luar biasa,” kata Said.
Mengenai banyaknya karyawan industri baja, Said mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, yakni sekitar 100 ribu orang.
“Tersebar di berbagai perusahaan seperti Krakatau Steel, Gunung Raja Paksi, Ispatindo, Master Steel, dan lain-lain. Dan semua ikut terancam,” papar Said.
Untuk menghindari PHK massal itulah, KSPI berharap agar Kementerian Perdagangan, dalam hal ini Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) melanjutkan perlindungan safeguard untuk produk I-H section.
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Bersama K/L Tumbuhkan Geliat Ekspor Daerah
- Komitmen Kemendag Jaga Stabilitas Tahu dan Tempe
- Bea Cukai Samarinda Resmikan Kawasan Pabean Perairan Muara Berau
- Perjuangan Ibu Mahuni Jaga Pasar Ekspor Kerajinan Bambu, Omzet Rp 20 Juta Per Bulan
- Teh Gambir Go Internasional, Pengusaha Ini Bisa Ekspor ke Tiga Negara
- Tak Terdampak Pandemi, Disperindag Sulteng Ekspor 259,39 Ton Udang ke Jepang