Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Produksi Mobil ASEAN

Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Produksi Mobil ASEAN
Douglas Cassidy. Foto: Vox Populi for JPNN

Douglas Cassidy, Direktur Ipsos Business Consulting Indonesia mengatakan, pemain otomotif global yang belum memiliki basis produksi yang signifikan di Indonesia akan semakin mempertanyakan apakah mereka telah diposisikan dengan tepat.

Yakni, untuk memperoleh pangsa pasar di ASEAN yang jumlah penduduknya telah mencapai lebih dari 600 juta jiwa.

“Selain itu apakah mereka bisa mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada karena perusahaan lain akan berekspansi ke Indonesia dan Asia secara umum. Memiliki basis produksi di Indonesia akan memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari segi biaya, skala produksi dan rantai suplai di Indonesia yang diprediksi akan menjadi kekuatan otomotif yang unggul di ASEAN,” kata Cassidy.

Chukiat Wongtaveerat, Manajer Konsultasi Senior Ipsos Bangkok setuju dengan analisa Cassidy mengenai situasi pasar saat ini. Namun, dia menilai bahwa Thailand masih bisa melindungi industri otomotifnya.

Wongtaveerat mencatat bahwa beberapa produsen otomotif ternama telah mengumumkan strategi untuk keluar dari pasar Indonesia, terutama Ford Motor Company dan General Motors.

Ia mengatakan, pemain terkemuka lainnya, seperti Volkswagen, Hyundai dan Mazda belum mampu mengomunikasikan strategi yang jelas untuk mengamankan pangsa pasar yang kuat dan menguntungkan di kedua negara tersebut.

“Khususnya terkait dengan Indonesia, yang membutuhkan regulasi yang stabil dan pembangunan infrastruktur pendukung otomotif yang berkelanjutan dalam menghadapi penurunan angka penjualan saat ini. Begitu hal ini terjadi, kita akan melihat “efek domino”, dengan beberapa OEM lain yang belum memiliki basis produksi di tanah air untuk membangun pabrik dan melakukan ekspansi agresif pada jaringan diler mereka,” kata Wongtaveerat. (jos/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News